Gelatik Terbang Mencari Surga Dunia Akhirat: CORETAN ANGAN: Lewat tulisan aku sampaikan gelisahku, untuk samarkan setiap anganku Khayalku slalu tentangmu walau aku tak tahu artinya merindu...
Lelah itu telah memberikan banyak pelajaran hidup. Jangan marah kepada lelah, karena ia datang membawa banyak hikmah. Apabila kita bisa mengambil hikmah dari lelah maka secara perlahan lelah itu akan pergi digantikan dengan semangat baru yang lebih berenergi. Mari bekerja dan beraktivitas hingga lelah agar kita memperoleh banyak hikmah…
SURAT BUAT YANG TELAH MELUMPUHKAN HATIKU SETELAH AKU SENDIRI
Lelah itu telah memberikan banyak pelajaran hidup. Jangan marah kepada lelah, karena ia datang membawa banyak hikmah. Apabila kita bisa mengambil hikmah dari lelah maka secara perlahan lelah itu akan pergi digantikan dengan semangat baru yang lebih berenergi. Mari bekerja dan beraktivitas hingga lelah agar kita memperoleh banyak hikmah…
SURAT BUAT YANG TELAH MELUMPUHKAN HATIKU SETELAH AKU SENDIRI
بسم الله الرحمن الرحيم
Assalamu'alaikum Warahmatullahi
Wabarakatuh
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku...
Tak terasa sudah sekian lama aku
memendam rasa ini untukmu, rasa yang ingin segera ku selesaikan tanpa harus
mengorbankan perasaanmu maupun perasaanku,,
Seperti yang engkau tau, aku selalu
menjauh darimu dan aku berusaha tak acuh padamu.. Saat didepanmu aku selalu
berusaha berlaku normal meski itu sulit.. itulah karena ada cinta di hatiku
Tahukah engkau wahai yang mampu
melumpuhkan hatiku...
Entah mengapa aku dengan mudah
berkata "cinta" ku pada mu dengan orang lain sedang denganmu aku tak
bisa sejujur itu walau ku tau engkau pun tau persis bagaimana perasaanku..
Dan aku merasa beruntung untuk tidak
pernah berkata bahwa "aku mencintaimu" meski aku terasa amat sakit
saat mengetahui bahwa aku bukanlah mereka yang engkau cintai walaupun itu hanya
sebagian dari prasangkaku...
Jika boleh aku beralasan mungkin aku
hanya takut engkau menjadi "Ilahi" bagiku, karena itu aku mencoba
untuk mengurung rasa itu jauh ke dalam, mendorong lagi dan lagi hingga yang
terjadi adalah lonjakan yang membuat rasa ini semakin kuat dan aku tak mengerti
hal ini...
Namun 1000 kali rasa itu labih baik
saat aku mengerti bahwa senyummu adalah sesuatu yang berarti bagiku...
Ketentramanmu adalah buah cinta yang amat teramat mendekap hatiku, dan aku
mengerti bahwa aku harus mengalah...
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku...
Andai aku boleh berdo'a kepada
Allah,, mungkin aku ingin meminta agar Dia membalikkan sang waktu agar aku
mampu mengedit saat-saat pertemuan itu hingga tak ada tatapan pertama itu yang
membuat hati ini terus mengingatmu. Andai aku buta, tentu itu lebih baik
daripada aku harus lumpuh seperti ini... Namun semua sudah terjadi, tatapan
pertama setahun yang lalu adalah takdir hingga aku terus mencintaimu hingga
saat ini.
Banyak lembaran buku yang telah aku
telusuri, banyak teman yang tlah kumintai pendapat. Sebahagian mendorongku
untuk mengakhiri segala prasangka tentangmu tentang dia karena sebahagian
prasangka adalah suatu kesalahan, mereka memintaku untuk menutup semua
perasaanku terhadapmu. Namun di titik yang lain ada dorongan yang begitu kuat
untuk tetap menahan rasa yang terlalu awal yang telah tertancap dihati ini dan
membukanya saat waktu yang indah yang telah ditentukan itu... Andai itu bukan
mimpi..
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku...
Mungkin saat ini hatiku milikmu,
namun tak akan ku berikan sedetik pun saat-saat ini karena aku telah bertekad
dalam diriku bahwa saat-saat indahku hanya akan ku berikan kepada SUAMI ku
kelak,
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku...
Aku yang tidak mengerti diriku...
Ingin ku meminta padamu sudikah
engkau menungguku hingga aku telah pantas untuk menjadi pendampingmu.. Namun
wahai engkau yang telah melumpuhkan hatiku, kadang aku berpikir semua pasti
berlalu dan aku merasa saat-saat ini pun akan segera berlalu, tetapi ada
ketakutan dalam diriku bila aku melupakanmu... Aku takut aku tak akan pernah
lagi menemukan dirimu dalam diri mereka-mereka yang lain...
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku..
Izinkah aku untuk menutup catatan
kecilku ini dan biarkan waktu berbicara tentang takdir antara kita. Mungkin
nanti saat dimana mungkin engkau telah menimang cucu-cucumu dan aku juga
demikian, mungkin kita akan saling tersenyum bersama saat mengingat kisah kita
yang tragis ini, atau mungkin saat kita ditakdirkan untuk merajut jalan menuju
keindahan sebahagian dari iman, kita akan tersenyum bersama betapa
akhirnya kita berbuka setelah menahan perih rindu yang begitu mengguncang...
Wahai engkau yang telah melumpuhkan
hatiku...
Aku meminta kepada Allah akhir yang
terbaik terhadap kisah kita, Semoga iman yang tipis ini mampu bertahan, dan
semoga Allah tetap menetapkan malu ini pada tempatnya...
Wahai engkau yang sekarang
kucintai,,
Maafkan aku yang tlah lancang
mencintaimu,,,
Maafkan aku jika rasa ini
mengganggumu..
Aku bukanlah apa-apa kecuali ALLAH
dihatiku..
Dan kau hadir menguatkan cinta ini..
Rasa syukur slalu ku panjatkan,
Tak pernah sedikitpun aku menyesal
mengenal dan memendam rasa ini untukmu...
Sungguh aku tak berharap kau
membalasku dengan rasa yang sama,,
Karena kenangan dan perubahan yang
kau bawa itu lebih dari cukup..
Aku... Sejuta kali lebih baik dari
aku yang sebelum mengenalmu...
Terimakasih,,, Untukmu yang tlah
cukup lama mengisi dan bersemayam dihati ini,,,
Hingga saat ini kau tetap ku jaga
disini,, dihatiku...
Karena aku bahagia memberi dan
mencintaimu..
Semoga hal yang terjadi ini bukanlah
sebuah DOSA....
Wassalam