Senin, 07 September 2015

BERANI mencintai, harus berani MENIKAHI


Saat mengatakan cinta dan sayang, berarti saya siap menikahi dan melayani sepenuh hati, kalaupun tidak di ridhoi oleh Allah, bukannya tidak cinta bukannya tidak sayang namun Allah yang menentukan jodoh kita sendiri.
kita bisa saja memilih sesuai apa yang kita inginkan yang begini yang begitu, tapi kalau kita ditakdirkan untuk menikah dengan orang lain, mau bilang apa, dippaksakan juga hanya dapat kecewa, dibenci juga percuma. lagipula dia baru calon kita bukan milik kita.
kalau mencintai harus punya komitmen sendiri dan menyatukan komitmen itu dalam satu ikatan (pernikahan), jika dalam menjalin komitmen terus tidak jadi menikah karena hal lain yang diluar dugaan kita, disitu kita diuji seberapa sabar kita terhadap cobaan yang Allah berikan, sebab yang paling kuat cobaan adalah saat apa yang kita sayangi dan benar benar kita ingini Allah tarik kembali.



jika kita siap terluka berarti kita sudah siap menjalin cinta, jika anda tak siap untuk terluka maka jangan mencintai orang dengan berlebihan, cukup dirasakan, diungkapkan dan di lakukan, bukan diam tanpa kata seperti teka teki silang saja kudu ditebak agar dia mengungkapkan duluan atau pura pura jual mahal untuk disapa.
kalau cinta kalau sayang ya terus terang saja daripada dipendam dan tak disampaikan ya gak ada guna. perempuan atau pria ya sama saja dalam hal perasaan gak ada bedanya dan Allah tidak membeda bedakan cinta pada semua makhluknya, jangan karena merasa wanita lalu hanya menunggu ungkapan laki laki saja, mending kalau laki lakinya yang disuka, nah kalau yang menyatakan cintanya bukan laki laki yang disuka ya percuma. diam itu gak berarti kalau dalam mengungkapkan perasaan, diam itu hanya berlaku dalam meredam amarah emosi dan hal yang memang menyuruh kita untuk diam agar tidak ada yang dirugikan.
kalau sama sama suka ya bilang saja, terus jangan mau deh tebak tebakan perasaan, nyatakan apa yang ada dihatimu, katakan yang jadi unek unekmu. mau nahan perasaan dan unek unek yang bakal jadi penyakit hati, susah loh kalau hati sudah penyakitan timbulnya emosi benci dan negatif thinking, jadi terus terang saja kalau suka ya bilang suka, kalau benci ya bilang benci, kalau marah ya katakan alasannya kenapa marah.
sebab emosi tanpa penjelasan tak akan ada penyelesaian, emosi tanpa ketidak jujuran akan mengakibatkan permusuhan, kita kan orang muslim dan muslimah dilarang bermusuhan, alangkah baiknya menjalin silaturahmi bukan saling membenci.
jadi emosi boleh saja yang pentingmah tidak ada kesalah fahaman, yang ada nanti fitnah, kalau udah fitnah ya dosa bagi kita sendiri.

GELATIK MENCARI CINTA